Jakarta, belakangan ini dunia maya seolah-olah dikejutkan oleh
seorang sosok supir taksi bernama Peter Yan. Peter Yan merupakan salah
satu lulusan dari Technische Hochschule Darmstadt, Jerman, dalam bidang civil engineering angkatan tahun 1977
“Saya memang kuliah di Technische Hochschule Darmstadt, Jerman, bidang civil engineering.
Lulus tahun 1977,” ujar Peter yang masih mengenakan seragam kerjanya
warna biru di kantor Express Group, Jl Sukarjo Wiryopranoto nomor 11,
Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat lalu.
Peter mengakui bahwa ia menyelesaikan
studinya di Jerman selama 10 tahun, yakni pada tahun 1977-1987. Ia juga
mengaku, bahwa pada saat kuliah di Jerman, ia mengalami kesulitan untuk
memenuhi biaya hidup disana. “Kuliah disana gratis, tapi saya mengambil
kerja sampingan. Cari duit untuk biaya hidup di sana, jadi lama kuliah
saya,” kata Pak Peter sambil tertawa.
Pria berdarah Kupang, Nusa Tenggara
Timur ini pun mengaku sudah pernah mencoba berbagai macam pekerjaan guna
memenuhi kebutuhan hidupnya di Jerman. Mulai dari menjual koran hingga
menjadi asisten dosen.
Peter pun lantas mempraktekkan ilmu yang diperolehnya selama menuntut ilmu di Jerman dengan membuat tata kota. Yang cukup mengejutkan, di tahun 1991 silam Peter dan beberapa temannya rupanya sudah pernah membuat desain transportasi busway seperti sekarang, namun saat itu Pemprov DKI belum tertarik untuk membuat sistem transportasi yang ditawarkan Peter.
“Tahun 1991, saya dan dua orang teman
saya sudah bikin desain busway persis seperti yang digunakan saat ini”
kata pria yang sudah sejak 6 bulan menjadi supir taksi. Namun menurut
Pria 58 tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum berminat
menggunakan desain yang telah diajukan. Pria kelahiran 22 September 1957
lalu ini mengaku bahwa ia juga terlibat dalam pembuatan desain beberapa
jalan layang di Jakarta.
Tidak hanya itu, Pak Peter juga membantu
dalam pembuatan desain pembangunan ribuan rumah pasca gempa yang
mengguncang Aceh pada tahun 2004 silam. Saat ini, Pak Peter masih
tercatat sebagai salah satu dosen di kampus swasta bonafit di Jakarta,
yakni Universitas Tarumanegara untuk program Pasca Sarjana
.
“Saya dosen tamu saja di sana (UNTAR). Ngajar mata kuliah Water and Transportation”
kata Pak Peter dengan rendah hati. Walaupun menurut ia hanya dosen
tamu, Pak Peter Nampak lumayan aktif di universitas tersebut. Dalam
website resmi Universitas Tarumanegara, http://www.untar.ac.id,
mengatakan bahwa Pak Peter Yan pernah mengisi diskusi panel yang
bertajun “Jakarta Urban Movement (Flow-Behavior-Network)” sebagai
Panelis.
No comments:
Post a Comment